
5 Tahap Relaksasi untuk Kecantikan
Pikiran yang tenang, tubuh yang rileks, memaksimalkan penampilan dan kecantikan luar dalam. Untuk menenangkan pikiran, relaksasi penting dilakukan setiap hari, apalagi bagi perempuan bekerja yang sibuk."Relaksasi bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja," jelas Yanti, instruktur beauty class Sariayu sambil memeragak[...]

Beda Miss Indonesia dari Kontes Kecantikan Lain
Miss Indonesia akan mewakili negara dalam ajang Miss World. Kaiane Aldorino (Miss World 2009, kiri) bersama Karenina Sunny Halim (Miss Indonesia 2009).Ajang pencarian bakat, dengan perempuan sebagai kontestan, utamanya mengandalkan kecantikan fisik. Namun penampilan bukan satu-satunya ukuran menyeleksi perempuan muda [...]

Mengenal obat pelangsing
Masalah yang sering sekali terjadi pada wanita adalah berat badan. Ya memang benar adanya, bahwa berat hanya dapat membuat kita tidak percaya diri. Maka salah satu solusi yang sering kita lalui adalah meminum obat pelangsing. Tapi apakah Ladies tahu seberapa amankah obat pelangsing yang Ladies minum itu? Obat apakah y[...]

Ginjal
Siapa yang menyangka, organ tubuh yang bernama “ginjal” dengan ukuran sekitar 11x7x2 cm memiliki peran yang sangat besar dalam tubuh. Untuk organ yang begitu kecil, ginjal bekerja keras setiap harinya apalagi sejumlah peran vital dalam fungsi sehari-hari tubuh kita, hal itu dikarenakan fungsi ginjal yang penting bagi [...]

Stella-Jay Menafsirkan Fashion dalam "Bosex"
Perancang busana Stella Rissa berkolaborasi dengan Jay Subyakto, menciptakan instalasi dan video, berjudul "Bosex". Tema fashion ditafsirkan Stella dan Jay dalam karya seni kontemporer, dipamerkan dalam Dysfashional pada 8-15 Mei 2011 di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Perancang busana, biasanya, menghadirkan pro[...]

Sarah Burton Menikmati "Drama" Gaun Pengantin Kat
Meski harus bersembunyi dan merahasiakan karyanya, perancang Sarah Burton (kiri), mengaku menikmati drama gaun pengantin Catherine Middleton, Duchess of Cambridge. Model gaun, termasuk siapa perancang gaun pengantin Catherine Middleton menjadi isu terhangat di pernikahan "dongeng" kerajaan Inggris, 29 April lalu. Pad[...]

Wisata Edukasi di Godong Ijo
Ekotainment merupakan program pendidikan lingkungan yang dirancang khusus untuk menstimulasi anak agar lebih peduli akan lingkungan dan disajikan dengan cara yang sangat menyenangkan, sehingga tanpa terasa siswa belajar mengenal lingkungan sambil bermain. Ada banyak program dan permainan menarik yang pasti akan disuka[...]

Variasi Olahan Nasi
Beras yang kemudian dimasak menjadi nasi mengandung karbohidrat dan setiap hari dinikmati sebagian besar dari kita. Dengan berbagai bumbu, lauk pelengkap, dan cara pengolahan, nasi menjadi makanan yang lezat. Anda mungkin pernah mendengar berbagai olahan nasi tetapi kurang mengerti apa yang dimaksud masakan tersebut. [...]
"Brand Ambassador" Tak Harus Artis Terkenal
Mesty Ariotedjo saat pengumuman Brand Ambassador Nivea di XXI Club Djakarta Theater, Jakarta, Selasa (31/5/2011) lalu.Brand ambassador adalah ikon sebuah produk. Selain memiliki tubuh yang sehat dan menarik, seorang brand ambassador juga harus memiliki kompetensi diri yang bisa membuat sebuah produk semakin dilirik ko[...]
3 Kalimat Terlarang Saat Makan Bersama Anak
Orangtua sebaiknya mengajarkan bahwa tujuan dari makan adalah untuk memenuhi kebutuhan energi anak, bukannya menyenangkan hati orangtua. Setiap hari Anda makan malam bersama anak-anak di rumah? Bagus! Selama makan, pasti Anda sekeluarga akan berbagi begitu banyak cerita. Tak hanya itu, Anda juga mungkin sering melonta[...]
Oscar Lawalata: Gelisah dengan Nasib Kain Tenun Ikat


Pameran seni kontemporer bertema mode dan fashion, Dysfashional #6 Jakarta, menjadi wadah bagi Oscar Lawalata dan Davy Linggar menuangkan kegelisahannya.
Dysfashional #6 Jakarta mengambil tema mode dan fashion, namun tanpa menghadirkan produk fashion dan peragaan busana. Lima seniman Indonesia terlibat dalam pameran seni kontemporer ini, tampil sejajar dengan belasan seniman Eropa lainnya. Jakarta, dipilih dua kurator Italia, Luca Marchetti dan Emanuele Quinz, sebagai lokasi pameran untuk keenam kalinya setelah Luxembourg (2007), Lausanne (2008), Paris (2009), Berlin dan Moskow (2010). Pameran seni kontemporer Dysfashional #6 Jakarta berlangsung 8-15 Mei 2011 di Galeri Nasional Indonesia.
Perancang busana ternama Oscar Lawalata, menampilkan kursi kayu tradisional, yang biasa ditemui di ruang kelas sekolah. Bedanya, sembilan kursi ini bergambar motif tenun ikat Nusa Tenggara Timur, khususnya motif Timor, Sumba, Sabu, dan Alor.
"Pesannya adalah edukasi. Pendidikan mengenai budaya tidak didapatkan anak sejak kecil. Kursi sekolah melambangkan suasana kelas. Sementara motif tenun ikat pada kursi sekolah ini bermakna pendidikan budaya harus diajarkan sejak dini. Budaya, tradisi, tarian harus diajarkan ke generasi muda. Makna lainnya adalah profesi kreatif juga perlu dikenalkan agar tidak punah, termasuk penenun kain ikat di NTT ini. Anak perlu diajarkan untuk bekerja, dalam bidang apapun, dengan mengangkat budaya Indonesia. Termasuk memberikan pilihan profesi di bisnis kreatif," jelas Oscar kepada Kompas Female di sela pembukaan pameran untuk media, Sabtu (7/5/2011) lalu.
Butuh waktu sepuluh hari bagi Oscar untuk menyelesaikan karya seninya. Misi edukasi tergambar dengan tegas melalui gambar motif tenun ikat NTT dalam media kursi. Motif tenun ikat NTT tergambar dengan detil, kaya warna dan sarat tradisi budaya.
Matinya kebebasan berekspresi
Tak hanya Oscar yang gelisah, bahwa penenun kain ikat NTT akan punah jika anak tidak mendapatkan pendidikan budaya. Fotografer fashion, Davy Linggar, mengajak pengunjung memanjatkan harap, agar kebebasan berekspresi dalam dunia fashion tak lagi dibelenggu. Davy menampilkan karya lukisan yang berangkat dari foto, mengadaptasi dari karyanya pada 2005 "Ping Swing Park".
Karya asli "Ping Swing Park", lukisan dengan pose setengah polos bintang sinetron Anjasmara dan model Isabel Yahya, pernah dipamerkan di Museum Bank Indonesia, tapi Front Pembela Islam menganggapnya sebagai pornografi dan harus dicopot. Menurut Davy, lukisan berukuran lima meter tersebut, hingga kini, tak ada di tangannya karena masih menjadi barang bukti di kepolisian.
"Karya saya di pameran ini menggambarkan matinya kebebasan berekspresi di Indonesia. Namun sekaligus juga mengajak orang lain mendoakan semoga kebebasan berekspresi dalam fashion tak lagi dibatasi. Setiap pengunjung pameran, boleh menyalakan lilin di wadah yang tersedia, agar kumpulan lilin tetap menyala hingga pameran berakhir," jelasnya.
Dalam karya instalasinya untuk Dysfashional #6 Jakarta, Davy meletakkan meja dengan puluhan lilin di atasnya. Cahaya lilin inilah yang menerangi adaptasi lukisan dari foto "Ping Swing Park", yang ditempelkan di dinding. Di laci meja, tersedia lilin yang belum dinyalakan, dan bebas diambil pengunjung, untuk dinyalakan dari api yang masih menyala di meja. Dengan begitu, setiap pengunjung bisa berkontribusi, agar lilin tetap menyala hingga Dysfashional resmi berakhir minggu depan.
Kompas Female
